Maaf, Istriku Tidak Cantik Lagi (Bag 3)

Umi, Faizal dan Faiz baru saja selesai shalat ashar. Faisal kegirangan ba’da shalat. Melepas peci yang ia kenakan, dan menuju ke meja makan. Faiz tak mau kalah dengan kakaknya, ia malah ikutan mengejar kakaknya. Umi mengusap wajah, buru-buru berdo’a untuk memastikan kedua anaknya makan dengan tertib dan tenang. Lalu ia melepas mukena dan menyusul kedua anaknya ke meja makan. Faisal dan Faiz sudah menempati kursi meja makan, disusul Umi. Dengan sergap Umi mengambil alih kendali sikap kedua anaknya, ia harus tangkas dan cerdas mengendalikan sikap anaknya yang teramat gesit dan lincah. Faisal masih bisa di rem tingkahnya, ia sudah bisa … Lanjutkan membaca Maaf, Istriku Tidak Cantik Lagi (Bag 3)

Maaf, Istriku Tidak Cantik Lagi (Bag 2)

Fajar telah berlalu, sekarang bergantian mentari menghangatkan suasana meja makan. Hordeng dibiarkan terbuka agar cahaya matahari bisa masuk. Hangatnya sudah terasa. Di meja makan sudah tersedia sayur kangkung, ikan asin, sambal dan lalaban. Aku memperhatikan makanan ini dengan penuh kelesuan, kenapa berbeda dengan menu yang disiapkan wanita cantic di dalam mimpi itu? Aku mengusap wajah. Tak nafsu makan. Ia mengambil nasi, menumpahkan sedikit kuah sayur diatasnya, ditambah ikan asin dan lalaban. Lalu dengan lembut ia memberikan piring itu kepadaku. “Pimpin do’a Bi. Ini masakan kesukaan abi, bukan?” ia tersenyum meski tidak seindah senyumannya dulu. Senyum saat baru menikah dengan senyumnya … Lanjutkan membaca Maaf, Istriku Tidak Cantik Lagi (Bag 2)

Maaf, Istriku Tidak Cantik Lagi (Bag 1)

Belakangan ini, aku seringkali mimpi aneh. Selalu saja terbayang-bayang kecantikan wanita shalihah, putih, tingginya pas, bersih dan ketika wanita itu tersenyum, hatiku berdesir hebat. Ini bukan mimpi yang pertama kali, akan tetapi, sudah tujuh kali aku bermimpi hal yang sama. Tujuh kali aku mimpi bermain-main bersama wanita itu di taman yang indah, berlarian, saling kejar-kejaran, minum bersama, makan bersama dan bercengkrama penuh cinta. Ironinya, aku tak kuasa bertanya siapa namanya. Aku menyandarkan tubuh di dinding tembok, terbangun dengan mimpi yang menguasai pikiran selama tujuh kali ini. Aku melihat jam, sudah pukul 03.00 pagi. Di sampingku, tak ada siapa-siapa. “Dia kemana?” … Lanjutkan membaca Maaf, Istriku Tidak Cantik Lagi (Bag 1)

Ikatan Batin

ikatan batinHelikopter dengan dua baling-baling itu bersiap mendarat di lapangan Kampung Pemulung kota Depok. Rerumputan dan pepohonan berteriak minggir akibat kibasan baling-baling. Anak-anak Kampung Pemulung bersorak ramai. Sebagian anak laki-laki ada yang bertelanjang dada dan sebagian lain bersorak-sorak meminta uang.

Di kalangan ibu-ibu dan gadis remaja ikut penasaran melihat tetiba ada helikopter yang mendarat. Ini suatu hal yang aneh di Kampung Pemulung. Tak lazim memang, tapi ini kenyataan. Lanjutkan membaca “Ikatan Batin”

Pertemuan Cinta

pertemuan cintaAku baru saja duduk di kursi meja makan. Di atas meja sudah mengepul bau kuah sayur buncis. Seperti agenda di tiga tahun terakhir, di meja makan sudah tersedia bunga mawar yang sengaja aku beli di toko bunga desa sebelah. Di atas meja pun sudah nampak sebuah buku novel yang berlabel best seller. Agak sama-samar terlihat judul novel itu adalah ‘Pertemuan Cinta’. Novel yang laris dalam tiga bulan terakhir ini selalu aku bawa kemanapun pergi. Membaca novel ini tidak pernah terasa bosan karena selalu membuat haru dan ingin menangis. Indah sekali kisahnya. Lanjutkan membaca “Pertemuan Cinta”